Bocah Ilalang

(Source: Pinterest)


Nenekku petani, dan aku cucu yang menjual ladangnya
Semestinya kita bermain-main di antara ilalang itu lagi, teman.
Tetapi ilalang kini telah tumbuh menjadi gedung seribu jendela
Dan kita bocah yang kehilangan tempat bermain.

Semestinya angin mendinginkan ketiak langit,
Mengukir cinta masa kecil pada pohon yang entah akarnya kini menancap di mana
padamu bocah kecil yang tak pernah lagi kedengaran kabarnya
aku rindu bermain di ladang itu
atau menyaksikan parade balon di udara yang terlepas dari genggaman bocah lain
aku tahu kau pun merindukanku, karena kita memang selalu se-cermin itu.