Semestinya kita
bermain-main di antara ilalang itu lagi, teman.
Tetapi ilalang kini
telah tumbuh menjadi gedung seribu jendela
Dan kita bocah
yang kehilangan tempat bermain.
Semestinya angin
mendinginkan ketiak langit,
Mengukir cinta
masa kecil pada pohon yang entah akarnya kini menancap di mana
padamu bocah
kecil yang tak pernah lagi kedengaran kabarnya
aku rindu bermain
di ladang itu
atau menyaksikan
parade balon di udara yang terlepas dari genggaman bocah lain
aku tahu kau pun
merindukanku, karena kita memang selalu se-cermin itu.