Filsafat Buah

Hidup hakikatnya buah yang terkatung-katung di ujung dahan. Menunggu jatuh atau bermain jungkat-jungkit setiap kali tersambar angin. Seorang anak kecil setengah dewasa (Entah apa maksud saya ini. Mungkin ada bocah yang lahir di dalam dirinya sebelum pemikirannya cukup dewasa. Atau alter ego yang sesekali menguasai hidup seseorang.) melihat buah busuk di pohonnya. Saya kira itu sama dengan kehidupan kita. Lebih baik busuk di tanah bukan daripada busuk saat masih hidup?
...