Kau biarkan aksaramu menjadi larik puisi
Lalu angin mengobrak-abriknya
menjadi layang-layang tanpa temali
Lalu angin mengobrak-abriknya
menjadi layang-layang tanpa temali
Seekor
pipit melihat kutukmu
yang balau pada puisimu
Kau menulisnya tanpa bicara
Kau basahi lagi kertas itu hingga nyaris sobek
Sementara muara tumpah dari kantung matamu.
yang balau pada puisimu
Kau menulisnya tanpa bicara
Kau basahi lagi kertas itu hingga nyaris sobek
Sementara muara tumpah dari kantung matamu.
Yang
terhormat. Ananda yang sedang dipingit.
Nikmati sepimu yang lilit.
Nikmati sepimu yang lilit.